Aug 1, 2018 - Forum topic Escape pdf bhushan amar to by nowhere The Pirate Gratis Found. Buku Perencanaan Dan Pengendalian Produksi Pdf Creator.
PERENCANAAN PENGENDALIAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN INDUSTRI PASTA PT “XYZ” Nunung Nurhasanah1 ABSTRACT Pasta industry is a very interisting topic to be solved by production planning and inventory control approach. Because of the raw material is wheat cernel that would not found in Indonesia, so it is important to manage the inventory and production.
Wheat cernel that use for pasta industry is ones who growth in sub tropics country. Indonesia is a tropic country, that is why to produce pasta, Indonesia has to import from United Stated of America or Australia. Keywords: pasta, production planning, inventory control approach ABSTRAK Perencaan produksi dan kontrol inventarisasi industri pasta adalah topik yang sangat menarik untuk diteliti. Sulitnya bahan baku pasta, yaitu gandum (wheat cernel) yang tidak dapat ditemui di Indonesia merupakan sebuah tantangan yang sulit bagi produksi pasta. Gandum hanya dapat tumbuh di negara beriklim sub tropis. Sebagai sebuah negara beriklim topis Indonesia harus mengimpor bahan baku pasta dari Amerika atau Australia.
Kata kunci: pasta, rencana produksi, kontrol inventarisasi produksi 1 Staf Pengajar Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, UBiNus, Jakarta Perencanaan Pengendalian Produksi. (Nunung Nurhasanah) 109 PENDAHULUAN Di dalam dunia industri umumnya dan bidang Agroindustri khususnya, pelaksanaan perencanaan pengendalian produksi dan persediaan merupakan hal mendasar yang harus dilakukan sebelum produksi berjalan. Disebut mendasar karena pada bagian atau seksi atau divisi atau departemen ini harus dapat ditentukan berapa yang akan diproduksi, kapan akan berproduksi, berapa banyak harus menyimpan bahan baku, berapa tenaga kerja yang dibutuhkan, dan berapa bahan baku yang dibutuhkan, serta berbagai kondisi lain yang harus ditentukan yang berkaitan dengan perencanan dan pengendalian produksi. Sehingga hal ini dapat dianggap sebagai sesuatu yang terintegrasi yang mendukung untuk dilakukan pembahasan mengenai topik Prakiraan, persediaan bahan baku, perencanaan kapasitas produksi, dan analisis permintaan produk pasta. Jenis industri yang dipilih adalah industri pasta. Industri pasta merupakan industri hilir dari biji gandum. Di mana bermula dari proses pengolahan biji gandum menjadi tepung semolina kemudian tepung semolina menjadi pasta.
Jenis pasta yang dapat dihasilkan sangat bervariasi. Variasi terbesarnya adalah produk short dan long pasta. Sementara lebih mendasarnya, terdapat 10 jenis pasta yang diproduksi, yaitu spaghetti, fettucini, fussili, elbow macaroni, shell macaroni, margheritte, lasagna, rigatoni, zitoni, dan mostacciolino. Permasalahan yang hendak diangkat di sini adalah mengenai persediaan bahan baku pasta, yaitu berupa tepung semolina.
Bagaimana tingkat prakiraan permintaan tepung semolina untuk periode satu tahun ke depan? Berjalannya proses produksi tidak terlepas dari tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses hingga terbentuk produk pasta. Maka perlu dilakukan perencanaan agregat dengan beberapa strategi yang dapat dipilih berdasarkan tingkat efisiensi biaya yang harus dikeluarkan perusahaan. Di samping itu, melihat beragamnya tingkat permintaan akan variasi produk pasta, maka perlu kiranya untuk mengidentifikasinya dengan menggunakan analisis ABC. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perencanan dan pengendalian persediaan berdasarkan tingkat pemesanan optimal bahan baku tepung semolina. An hal yang terkait dengan persedian bahan baku.
Mengetahui alternatif perencanaan agregat yang harus dipilih berdasarkan efisiensi biaya strategi yang dijalankan. Mengetahui prioritas dalam persediaan produk pasta dengan menggunakan analisis ABC. Penelitian diawali dengan identifikasi prakiraan dan persediaan yang digunakan perusahaan. Pendekatan yang digunakan untuk prakiraan adalah metode kuantitatif. Pendekatan yang digunakan untuk perencanaan kapasitas produksi adalah perencanaan strategi berdasarkan metode Heuristik. Pendekatan yang digunakan untuk menentukan prioritas persediaan adalah analisis ABC.
110 INASEA, Vol. 2, Oktober 2005: 109-133 PEMBAHASAN Perencanaan Pengendalian Produksi dan Persediaan (Production Planning and Inventory Cotrol) Perencanaan dapat diartikan sebagai kegiatan memilih dan menentukan tujuan dan kebijakan perusahaan, program, dan prosedur kerja yang akan dilakukan.
Sistem pengendalian adalah suatu kegiatan pemeriksaan atas kegiatan yang telah dan sedang dilakukan, agar kegiatan tersebut dapat sesuai dengan apa yang diharapkan atau yang direncanakan. Perencanaan dan pengendalian produksi mempunyai peranan yang sentral dalam peningkatan produktifitas karena melalui perencanaan dan pengendalian produksi yang baik, akan dicapai penghematan dalam biaya bahan, pemanfaatan sumberdaya baik fasilitas produksi maupun mesin, tenaga kerja atau waktu yang optimal yaitu tidak boros atau tidak idle.
(Bedworth, 1987) Tujuannya adalah untuk memanfaatkan secara efektif sumber daya yang terbatas dalam memproduksi barang atau jasa sehingga dapat memuaskan permintaan pembeli atau pengguna, dan menghasilkan keuntungan bagi investor. Kendala dalam perencanaan dan pengendalian produksi adalah ketersediaan sumber daya, jadwal atau waktu pengiriman produk dan kebijakan manajemen. Fungsi perencanaan dan pengendalian produksi adalah agar dapat menentukan prakiraan permintaan atau penjualan untuk periode yang akan datang, perencanaan produksi, penjadwalan produksi dan pengendalian persediaan. Prakiraan (Forecasting) Prakiraan adalah suatu peraalan tingkat permintaan yang diharapkan untuk suatu produk atau beberapa produk waktu tertentu dimasa yang akan datang, dengan demikian prakiraan sama dengan suatu taksiran yang ilmiah, meskipun akan terdapat sedikit kesalahan yang disebabkan adanya keterbatasan kemampuan manusia.
Pola prakiraan dipengaruhi oleh karakteristik produk dan pola permintaannya. Di mana hingga saat ini diketahui adanya pola data stasioner, musiman, trend dan siklis. (Bedworth, 1987).
Manajemen Persediaan (Inventory Management) Setiap sumber yang disimpan dan akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pada saat ini atau di masa yang akan datang disebut dengan pengendalian persdiaan. Persediaan dapat berupa bahan baku, work in process, produk jadi, peralatan, dan lainlain.
Dasar kebijakan dalam pengendalian persediaan adalah kapan atau pada tingkat persediaan berapa harus dilakuakn pemesanan atau pengadaan persediaan. Berapa banyak yang harus dipesan, diadakan atau diproduksi. (Bedworth, 1987) Perencanaan Pengendalian Produksi. (Nunung Nurhasanah) 111 Perencanaan Produksi Agregat (Agregate Production Planning) Perencanaan produksi agregat berangkat dari permasalahan adanya ketidakseimbangan antara permintaan dan kemampuan produksi pada setiap periode perencanaan. Hal ini karena secara umum tingkat permintaan suatu produk selalu tidak sama antar periode satu ke periode lain. Adakalanya tingkat permintaan di atas kapasitas produksi, dan ada kalanya di bawah kapasitas produksi. Tujuan perencanaan produksi agregat adalah untuk mengembangkan suatu rencana oproduksi pada tingkat agregat yang layak untuk mencapai suatu keseimbangan antara permintaan dan kapasitas produksi dengan biaya yang minimum.
(Bedworth, 1987). Analisis ABC (ABC Analysis) Jenis item persediaan yang terdapat pada suatu industri beragam, dan tergantung keadaan jenis dan lingkup industrinya. Item persediaan yang dikendalikan dapat hanya beberapa jenis atau berstatus jenis persediaan. Untuk industri yang mengolah banyak item persediaan (bentuk bahan baku/bahan pembantu atau jenis produk), maka tidak efisien kalau setiap jenis persediaan tersebut dikendalikan. Analisis ABC merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk menentukan item persediaan mana yang penting untuk dikendalikan, berdasarkan kriteria tertentu yang dianggap penting bagi perusahaan.
(Bedworth, 1987). Oleh karena setiap unit item persediaan merupakan kapital, maka kriteria umum yang digunakan dalam satu tahun dicari dengan mengalikan jumlah persediaan yang digunakan dalam satu tahun dengan biaya per unit persediaan. Teknik yang digunakan dalam analsisi ABC pada dasarnya adalah membuat makin terhadap setiap item persediaan berdasarkan nilai persediaan dalam satu tahun atau kriteria lain, dan setiap item persediaan diurut dari nilai yang terbesar sampai yang terkecil.
Klasifikasi ABC ditampilkan pada Tabel 1. Tabel 1 Klasifikasi Analisis ABC (Bedworth, 1987) 112 Klasifikasi Kriteria Kelas A Persediaan yang memiliki nilai volume rupiah yang tinggi. Kelompok tersebut mewakili 70-80% dari total volume rupiah tahunan, meskipun jumlahnya hanya sedikit, dapat hanya merupakan 20% dari seluruh jumlah (volume) persediaan Kelas B Barang persediaan dengan nilai volume rupiah yang menengah. Kelompok ini mewakili sekitar 15-25% dari nilai persediaan tahunan, dan skeitar 30% dari jumlah nilai persediaan Kelas C Barang yang nilai volume rupiahnya rendah, yang hanya mewakili sekitar 5-15% dari volume rupiah tahunan, tetapi terdiri dari sekitar 50% dari jumlah persediaan INASEA, Vol.
2, Oktober 2005: 109-133 Diagram Alir Kerangka Pemikiran Mulai Browsing Internet Penelitian Pendahuluan Literatur Buku Formulasi Permasalahan Ruang Lingkup Penelitian Pengumpulan Data Perencanaan Pengendalian Produksi & Persediaan Prakiraan Tepung Semolina Prakiraan Produk Pasta Prioritas Persediaan Economic Order Quantity Perencanaan Agregat Analisis ABC Back Order Discount Quantity Analisis Perencanaan Pengendalian Produksi & Persediaan Kesimpulan Selesai Gambar 1 Diagram Alir Kerangka Pemikiran Perencanaan Pengendalian Produksi. (Nunung Nurhasanah) 113 Uraian Flow Chart Penelitian pendahuluan merupakan langkah awal dalam menyusun penelitian ini. Dengan pendahuluan, dapat diperoleh arah yang akan dilanjutkan untuk proses pengolahan dan analisis, hingga pada akhirnya dapat ditarik suatu simpulan. Langkah selanjutnya adalah melakukan ruang lingkup penelitian. Tujuannya yaitu agar tidak terjadi over lapping pada saat pembahasan. Sehingga isi dari penelitian tetap konsisten dengan pendefinisian awal penelitian ini. Langkah terbesar dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pengolahan data.
Pengolahan data meliputi tiga bagian pembahasan, yaitu metode prakiraan, perencanaan agregat, dan analisis ABC. Prakiraan Permintaan Tepung Semolina. Prakiraan permintaan dilakukan, karena untuk dapat melakukan pengendalian persediaan bahan baku, sebaiknya data permintaan diprakirakan terlebih dahulu berdasarkan data historisnya. Metode forecasting yang digunakan adalah Metode Kuantitatif. Mengingat data historis yang diperlukan dapat diperoleh dan tersedia untuk 24 periode, mulai Januari 2003 hingga Desember 2004. Metode prakiraan kuantitatif dipilih untuk mendapatkan hasil prakiraan 12 periode mendatang, yaitu Januari sampai dengan Desember 2005, adalah karena metode ini dinilai lebih obyektif dan dapat dipertaggungjawabkan hasil perhitungannya degan menggunakan metode ketepatan prakiraan.
Berikut metode prakiraan kuantitatif yang akan digunakan di sini. Metode double moving average empat bulanan Metode double eksponential smoothing 2 parameter dari Holt Metode double eksponential smoothing 1 parameter dari Brown Metode triple eksponential smoothing 3 parameter dari Brown Selain pengolahan prakiraan untuk bahan baku pasta, prakiraan untuk produk pasta juga dicari. Karena hasil perhitungannya berguna untuk menghitung perencanaan Agregat.
Pengedalian Persedian Tepung Semolina. Pengendalian persediaan di sini adalah persediaan bahan baku pasta, yaitu Tepung semolina. Dengan pengolahan data, diusahakan memperoleh hasil perhitungan.
114 Jumlah ukuran ekonomis pesanan tepung semolina sebagai bahan baku Waktu pemesanan kembali Harga potongan jika memesan sejumlah ukuran tertentu. 2, Oktober 2005: 109-133 Perencanaan Agregat dengan Beberapa Strategi. Strategi perencanaan agregat yang dipilih dalam penelitian ini adalah Strategi Pasif. Karena diusahakan dapat mengatasinya terjadinya fluktuasi permintaan pasta.
Alternatif perencanan agregat dilakukan dengan berbagai cara pendekatan berikut. Strategi lembur Strategi hari kerja reguler tetap Strategi jumlah tenaga kerja tetap Straetgi variasi jumlah tenaga kerja Berdasarkan kelima strategi tersebut di atas, akan dipilih biaya termurah yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka perencanaan agregat. Analisis ABC dilakukan untuk mengetahui prioritas persediaan produk pasta yang memiliki 10 jenis pasta.
Kemudian mengelompokkan kesepuluh produk ke dalam kategori ABC, dan menentukan persentase nilai dan jumlahnya. Perencanaan Pengendalian Produksi. (Nunung Nurhasanah) 115 Pengumpulan Data Diagram Alir Proses Produksi Pasta SEMOLINA PENIMBANGAN K-Tron Weigher AIR PENGADUKAN Mixer PENCETAKAN Double Screw Extruction Press PENGERINGAN Long Good Pasta: 7 zone Short Good Pasta: 3 zone PENDINGINAN Long Good Pasta: 2 zone Short Good Pasta: 1 zone PEMOTONGAN (Long Good Pasta) PENYARINGAN (Short Good Pasta) Long Good Pasta: Cutter Short Good Pasta: Shifter PENGEMASAN SHORT GOOD PASTA LONG GOOD PASTA Gambar 2 Diagram Alir Proses Produksi Pasta Data Prakiraan Bahan Baku Bahan baku yang dimaksud di sini adalah tepung semolina. Tepung ini diperoleh dalam satuan ton.
Data historis yang dikumpulkan adalah mulai Januari 2003 hingga Desember 2004. Data permintaan ditampilkan pada Tabel 2. 116 INASEA, Vol.